another part of egoistic club

0 komentar
huuuft... berulang kali menarik nafas dan mengeluarkannya sepertinya percuma. sabar bosan pun tidak saking seringnya. kebal pun diriku bukan benda mati. yaaah... begitulah.

diatur sedemikian rupa seperti robot memang tugasku. wajar bila detil-kecil-sepele terlupakan. wajar karena diriku bukan benda mati, bukan pula penyimpan berkapasitas satu triton. dan bukan pula anti-muatan lebih.

ah aku juga bukan perempuan yang mementingkan penampilan. atau bahkan sekedar menyempatkan diri menyimpan momen di mana pun kapan pun. bukan tak suka tapi enggan. untuk apa, menyenangkan semua orang? tergantung tiap kepala kan?! cantik tampan itu hanya subyektif nan relatif. lagipula semua memori telah tersimpan rapih di otak nan hebat. hanya saja wajar manusia tempat lupa. sedikit berkaitan dengan alur jaman. aku hanya pakai yang aku suka, selebihnya terserah.

juga soal cowok (tidak ditulis laki-laki atau pria, karena beda makna) siapa bilang aku tidak butuh, siapa bilang aku tidak berpikir. jelas punya otak dan untungnya masih punya naluri. jawabannya cuma satu : hanya mengikuti arah yang ditunjuk Tuhan. tidak peduli dikata apa. i'm just following my heart.

tetapi hati juga punya ragu. ketika ku pikir dia bukan yang terpilih (lebih tepat belum tahu) karena tidak bisa membohongi hati kalau sayang padanya (rasa tidak berpikir, pikir tidak berasa). sayang sungguh sayang, lebih tepat namanya pun aku tidak mengerti. sedih pun tak bosan ku rasa.

tak terbatas itu mustahil. semua kemampuan mempunyai nilai tertentu. kemampuan ya? mungkin tersendat oleh komunikasiku yang tidak tersampaikan baik. entah bagaimana susah sekali mulut ini berucap, susah raga ini membahasakan. ah bukan untuk semua orang tahu, bukan. berharap mengerti pun sepertinya percuma. hanya Tuhan tak terbatas yang tahu terbaik untukku.



0 komentar:

Posting Komentar

komen sih komen

 

©Copyright 2011 cerita PoENYa-koe | TNB