Dorm PD 79

0 komentar
saat udara bertekanan rendah menghasilkan rasa sejuk dingin, kemudian air dari langit jatuh menyentuh tanah menyebarkan aroma alami hujan, hmmm wanginya. tercium aromanya di kamarku.

terbaring merebahkan diri sambil baca beberapa komik kesukaan. mendengarkan radio, atau kalau tidak ada pesta petir deretan lagu laruku pun mendominasi volume kamarku.

kamarku kecil hanya memuat satu ranjang yang sempit, lemari dua pintu yang satu pintu terpasang cermin kertas perak, dua rak buku penuh dengan koleksi komikku, serta meja kecil tempat komputer jadul. sisanya berserakan kertas, buku, pakaian, juga sampah. ah, awalnya banyak poster terpampang tapi berkat tiga hari dua malam mengecat dinding kamar (serta langit-langit) jadilah nuansa biru yang adem. hmmm... ga nyesel juga ngecat dengan kuas 2 inci, puas, biar saja ditertawakan mba-mba kost-ku :D

kamar yang berada di pojok rumah membuatku nyaman bercanda dengan teman-teman, puas menyetel lagu sekencang-kencangnya, berteriak ketika ada yang memanggil dari luar, atau tertawa sendiri malam-malam saat seru berkomik ria.

i miss it

rindu juga saat 'mojok' merenung diri, 'masukin' teman cowok ke kamar (don't try this at your dorm room, except your dorm-house keeper is not a grumpy-old lady :D) atau kabur malam-malam hanya untuk nongkrong di cafe ^^

miss that moment

atau lebih tepat: rindu akan diriku yang dulu.


0 komentar:

Posting Komentar

komen sih komen

 

©Copyright 2011 cerita PoENYa-koe | TNB