Dani Pedrosa dan MU

3 komentar
lucu juga klo dipikir tentang temanku satu ini. umur dah diatas seperempat abad tapi masih kekanak-kanakan. ah, aku juga seh. tapi, untuk hal semacam yang akan kuceritakan ini kayaknya aku ga termasuk yang kekanakan. sudah ada di posting sebelumnya, tapi ada kejadian “lucu” yang bikin aku heran sampai bete.
awalnya hanya salah paham menurutku. bagi maniak motoGP dan bola adalah hal biasa mendukung sang idola atau tim kesayangannya. mengejek tim atau idola yang permainannya menurun atau kalah itu juga biasa, klo masih tahap wajar mengejeknya. tapi, klo ada yang menjelekkan sang idola atau tim kesayangan seakan itu adalah sebuah dosa besar untuk mendukungnya, itu salah besar. bisa-bisa naik pitam klo didengar atau dilihat oleh orang lain yang fans sejati. makanya hati-hati klo bicara.
mendukung Dani Pedrosa atau Manchester United itu hak aku. tiap orang pasti punya pilihan masing-masing dan itu juga hak mereka. sudah sewajarnya fans mendukung dengan mendoakan agar berhasil meraih kemenangan. klo kalah itu juga biasa, namanya juga permainan. menang kalah diterima dengan lapang. tapi klo ada yang mengatakan dengan bangga dan arogan bahwa tim atau idolanya menang, kemudian memamerkan kemenangan seakan itu hasil jerih payah sendiri atau seperti fans sejati yang terlalu euphoria, hati-hati, mungkin akan menimbulkan amarah bagi pendukung yang kalah. mungkin akan terjadi perang dunia ketiga.
huff, antara pengen ketawa ngakak dan marah, ga bisa aku tahan. heran aku. bisa-bisanya mengatakan seperti: ah, Pedrosa kan ga ada apa-apanya, ga ada prestasinya! aku hanya bisa jawab; biar Pedrosa lagi cedera tapi dia hebat bisa meraih posisi 3 dan naik ke peringkat 6 dari peringkat 10. waktu itu pertandingan di sirkuit Le Mans Prancis. ada kata-kata lain yang ga pantes diucapkan klo dia benar-benar maniak bola. misal; hei MU, ganti aja tuh Christian Ronaldo dengan Christian Sugiono! atau, mati aja lo MU, ganti tuh manajernya!! hah, tau apa dia soal motoGP dan bola.
sejak kasus Pedrosa, aku lebih banyak diam jarang menanggapinya. tapi, sikap diamku rupanya menjadi titik ukur bahwa aku bukan teman yang sebaik dia pikir. walau ga nyebutin nama, tapi aku tau yang dia maksud itu aku. atas nama persahabatan aku minta maaf, karena aku ga mau keilangan sahabat lagi. tapi, apa responnya?? tidak ada jawaban. yang ada hanya kata-kata yang intinya aku telah “disadarkan” bahwa aku salah. WHAT?? perih sakit hati tak terbendung lagi. menurutku, aku ga salah. aku hanya mendukung apa yang aku percayai. dan ketika ada orang yang menjelekkan yang aku percayai kemudian aku tidak menanggapinya, itu bukan sebuah kesalahan. yang aku cuekin adalah kata-kata dia yang menurutku berlebihan dan ga perlu dijawab. bukan untuk nyuekin keberadaan dia!!! pendapatku ini juga didukung sahabat-sahabatku yang lain termasuk juga ibuku yang marah besar ketika aku cerita. mau tau apa jawaban ibuku? ibu bilang; tau apa dia soal bola?! sini, klo berani duel tentang bola!! tau ga sapa aja pelatih Barcelona selama ini? baru jadi fans dadakan Barca ja dah belagu! huff, aku tertawa mendengar jawaban ibu. untung yang ngalamin aku, klo ibuku langsung bisa meledak kayak bom atom klo tau MU dijelekin. huh.
ada sahabat bilang hati-hati sikap diam itu bisa berarti males nanggepin, ga mau tau or ga mo hubungan lagi. huff, yang aku maksud itu males nanggepin. terang saja, untuk apa membalas semua message dan kata-kata yang isinya hanya pamer Barca menang. semua juga tau Barca menang. tapi untuk apa pamer begitu?! lalu, ada lagi sahabat yang penasaran ada apa dengan aku dan dia. setelah aku cerita, ternyata sahabatku pun bingung. kok bisa, padahal anak pertama tapi masih aja kekanak-kanakan. kok bisa pikirannya belum sedewasa umurnya dan kadang pengen diperlakukan semanja dan sebaik mungkin tapi mungkin dia ga mikir kadang orang cape atau bete juga klo harus terus-terusan kayak gitu. harus butuh jiwa yang sabar buat ngadepin dia. tapi, balasku, sabar juga ada batasnya.

3 komentar:

  • siwi mars mengatakan...

    waduh baca postingmu..ekekek, sama2 suka moto GP sama bola kok malah berantem gitu. Yang namanya "ece-ecean" mah biasa kan... hiii dianya rodo keterlaluan seh. sudahlah nggak udah diladenin. btw, aku jadi semakin penasaran sama ur mommy..funkeh banget kayaknya whihi

  • tezuka_in mengatakan...

    Wah, waktu u crita ga sampe detil kalimat di fb-ne. ternyata !!!!! Huh, bener2 ga ketulungan Kyon. Udahlah cuekin aja. Tu anak mure ilang kali, jadi ga genep ! Kalo bener2 tau bola, haruse dia tahu waktu final yg main bagus y CR7 ma Van der Sar doank.
    Kalo bener2 tau GP, haruse paham kalo pedrosa justru lagi warm up ga kaya tahun kemarin. padahal motore sama kayak kemarin

  • PoENYa-koe mengatakan...

    wkwkwk... sankyu sankyu atas dukungannya ^^
    wah bukan lepas mur+baut aj kali.. dah lepas kendali, hahaha...
    maklum dia hanya terbawa suasana a.k.a ikut-ikutan.

Posting Komentar

komen sih komen

 

©Copyright 2011 cerita PoENYa-koe | TNB