hitam

0 komentar
dinding itu kian menebal dan tinggi rupanya.
pandangan itu kembali tak selaras pastinya.
laku pun sudah tak tepat, mungkin...
senyum palsu menutupi jerit hati.

ku tengadah langit tak berujung.
tak ku lihat awan putih beriringan.
hanya hitam pekat hendak menelan.

hamparan masa semakin luas tetapi tak dapat ku raih.
semakin mengecilkah tanganku hingga tak dapat meraihnya?
tidak. memang aku tak pernah dapat meraihnya.

hitam.
tak dapat melihat.
siapa apa disana?
mata hati ku hitam.
meraba merangkak, tidak bisa.
aku jatuh tertelan hitam.

ku tangkupkan kedua tangan.
tetap hitam ku lihat.
ku merintih.
tetap tak terdengar.
ku berbisik.
tertelan hitam.
ku berkata.
kau tak mendengar.
ku teriak.
tak ada siapapun disana.

langkah dan gerak ku selalu salah.
ucap ku tak pernah ada.
dan tak satu pun kecil suara ku dengar.
hitam.
ku rasa ku lihat ku dengar.
hampa tertekan.

ku keraskan hati.
terhempas.
ku lunakkan hati.
tenggelam.
kembali hitam.

kembali senyum hampa.
kembali hitam.

0 komentar:

Posting Komentar

komen sih komen

 

©Copyright 2011 cerita PoENYa-koe | TNB