ijinkan aku

0 komentar
Ditinggal, tertinggal, meninggalkan sudah biasa dan terbiasa. Awal dan akhir yang selalu datang dan pergi. Seperti persimpangan, ada yang tertahan ada yang melaju. Ada yang memutar ada pula yang langsung. Ada pula yang sangat cepat tak mengindahkan rambu, atau terdiam menunggu.

Tampaknya semrawut seperti benang kusut. Terlihat seperti itu dari kejauhan, dari dekat baru terlihat betapa mudahnya menguraikan satu persatu. Rumit, tetapi dalam hubungan.

Ketika hubungan menemukan koneksi, terasa getarnya. Entah getaran tarik atau tolak. Atau bahkan tak terasa karena ada peredam. Hebat, saking terkoneksinya bisa-bisa kau dibuat gila olehnya. Tak terkontrol untuk sementara. Dan tubuhmu akan mengingat bagaimana rasanya.

Ingatan itu akan kembali terkoneksi jika ada hubungan baru dari sumber baru. Tak pengaruh sama atau beda tegangan, arus dan intensitas. Tubuhmu pun akan mengerti bagaimana menjalankannya. Tanpa kau menyadarinya.

Berapapun banyaknya hambatan, koneksi itu seharusnya tetap melaju meneruskan hubungan. Mungkin sedikit memelan, memutar atau belok. Jika terhenti, hilanglah sudah. Kau mungkin harus menemukan sumber baru.

Selama hubungan itu juga kau akan menemukan kejutan-kejutan. Kejutan yang bisa menghenyakkanmu dari alam sadar atau bisa saja melontarkanmu dari impian. Siap-siap saja kau kembali ditinggal, tertinggal dan meninggalkan.

Namun ijinkan aku merasakannya hingga ujung waktu.

0 komentar:

Posting Komentar

komen sih komen

 

©Copyright 2011 cerita PoENYa-koe | TNB